Hery Arianto
=====================
Trainer & Motivator
(Mantan Pegawai Bank BUMN)
Ketika Sebuah Produk akan di Launching ke pasaran, tentunya telah melalui berbagai
Riset oleh Divisi terkait di perusahaan kita dengan melihat aspek-aspek dari
berbagai sudut pandang yang intinya bagaimana produk tersebut menjadi sebuah
KEBUTUHAN dan menjadi PERMINTAAN mayoritas konsumen.
Pasar yang cenderung telah sedemikian terbuka dengan transparansi
kompetisi, menuntut pelaku pasar mampu menampilkan produk dengan kualitas
sangat bagus dan dengan harga yang dapat diterima oleh konsumen dan bahkan
pelanggan. Era informasi yang semakin mengglobal dengan runtuhnya sekat-sekat
pembatas geografis dan kebangsaan, telah menjadikan konsumen sebagai pembeli
yang kritis dan semakin cerdas. Penawaran produk yang ditawarkan haruslah
merupakan barang/jasa yang benar-benar menjadi kebutuhan.
Namun, terlepas dari kualitas produk baik berupa barang maupun jasa yang
memang harus semakin baik, hal yang tetap menjadi perhatian produsen/pemilik
bisnis adalah peran tenaga pemasar mereka. Sales sebagai marketer perusahaan
dituntut menjadi ujung tombak keberhasilan penetrasi pasar yang heterogen. Dengan
banyaknya produk yang serupa dipasaran, hendaknya menjadi tantangan para sales
untuk menemukan strategi jitu memenangkan persaingan dengan merebut hati
konsumen dan pelanggan untuk tetap loyal memakai produk dan jasa yang
ditawarkan.
Sales bukan lagi hanya bertugas sebagai pendeliver produk/jasa, namun
lebih berperan sebagai pendampingan pemakaian produk oleh konsumen. Produk yang
berkualitas atau unggul tidak akan mampu menghasilkan penjualan maksimal
apabila Sales/tenaga penjual tidak menjadi PEWARNA atas aktivitas penjualannya.
Hal-hal yang sebaiknya diperhatikan Sales dalam aktivitas penjualannya
adalah sebagai berikut :
1. Kuasai Produk ; Karakteristik produk harus difahami Sales sebelum
ditawarkan kepada konsumen. Terkadang Sales juga harus menjadi pihak pertama
yang harus menggunakan produk/jasa tersebut. Termasuk dalam aktivitas memahami
karakteristik produk adalah harus memahami keunggulan/kelebihan dan
kelemahan/kekurangan produk tersebut. Bagaimanapun kelemahan/kekurangan produk
tersebut harus dijelaskan secara transparan agar konsumen tidak kecewa yang
akan menjadi boomerang bagi perusahaan. Justru konsumen akan menjadi simpatik
dengan keterusterangan itu yang bahkan mungkin saja tetap melakukan pembelian
meskipun mengetahui sedikit kelemahan/kekurangan produk kita.
2. Memiliki Database Konsumen ; Sebelum menawarkan produk maupun jasa kepada
konsumen sebagai calon pembeli yang diharapkan menjadi pelanggan kelak, hendaknya
seorang Sales melakukan aktivitas pemetaan calon konsumen dengan aktivitas
survey dan pembuatan database konsumen. Tidak perlu terlalu kompleks data yang
harus dimiliki, namun setidaknya memudahkan aktifitas kontak konsumen dan
pendeliveran/pengantaran produk kelak bila telah menghasilkan penjualan. Database
dapat dibuat berdasarkan pembagian cluster konsumen berdasarkan letak
geografis, kemampuan finansial, latar belakang pendidikan dan pekerjaannya. Jaringan
pertemanan (social network) seperti Facebook & Twitter dapat menjadi sarana
pengumpulan database konsumen. Tukar-menukar Pin Blackberry juga menjadi
strategi jitu pengumpulan database konsumen.
3. Menjadi Sahabat Konsumen ; Menusia sebagai makhluk sosial (Zoon Politicon)
tentunya memiliki sifat dasar ingin menjalin pertemanan dan bersosialisasi
dengan banyak komunitas. Dengan membentuk komunitas pengguna produk kita, akan
mempermudah menjadi sahabat para konsumen. Ketika konsep PERSAHABATAN telah
terbentuk, tentunya akan memudahkan pembelian produk karena sudah menjadi
sahabat. Konsekuensinya, sales dituntut memiliki kepribadian yang Baik, Berwibawa,
Jujur dan dapat dipercaya. Seorang sahabat tentunya dapat memberikan solusi
produk yang terbaik bagi sahabatnya. Loyalitas terhadap pemakaian produk akan
mudah terbentuk dalam konsep persahabatan antara Sales dan konsumen ini. Konsumen
akan mudah merekomendasikan produk kita kepada minimal keluarga induknya bahkan
kepada keluarga besar serta komunitas di lingkungan tempat tinggal dan
pekerjaannya. Bayangkan apabila sahabat konsumen kita adalah Pemimpin sebuah
perusahaan besar dengan ratusan bahkan ribuan karyawan?.
4. Tidak Putus asah ; Dalam melakukan penawaran sebuah produk/jasa
kepada calon konsumen tentunya tidak selalu mulus menghasilkan penjualan.
Kadang justru lebih banyak mengalami penolakan. PENOLAKAN bukanlah akhir dari
sebuah PENAWARAN, melainkan menjadi penentu ditemukannya cara-cara baru yang
akan memberhasilkan penjualan yang melesat drastis.
Sales sejati tidak cukup berpuas dengan hanya menggunakan satu metode
pemasaran saja, melainkan memiliki rasa tertantang untuk menemukan resep-resep
jitu pemasaran, yang akan membaikkan kualitas kepribadiannya sehingga kelak
menjadi Ahli Pemasar yang lebih berharga dibanding sales-sales lain yang
mempunyai kemampuan biasa-biasa saja.
Hery Arianto
(Trainer & Motivator)
======================
HA Performa - Balikpapan
(Human Resource Development - Training Centre)
Sobat Sukses ...
Terkadang RASA Malu dan RENDAH DIRI
menjadikan KITA Insan yang KERDIL dengan
POTENSI DIRI yang Luar Biasa.
Jadilah Seseorang yang Melakukan Karena Ingin
Berbuat atas Perintah Hati, Bukan Perintah Orang lain.
Karena ... BERANI Tampil, BERANI Maju.
Orang yang SERING TAMPIL menjadikan DIA Unggul
dari Ribuan Pribadi yang FLAT.
Sobat Sukses ...
Menjadi Unik, Berkarakter dan Bernilai Positif menjadikan
Dirimu Bebas berada dimana saja.
Dari Aku yang Ingin Engkau Slalu Bahagia...
Hery Arianto
(Trainer & Inspirator)
HA Performa - Balikpapan
(Human Resource Development - Training Centre)